Histologi Tumbuhan
A. Jaringan
Tumbuhan
Pelajarilah
matrei tentang berbagi macam jaringan pada tumbuhan berikut ini dengan penuh
semangat. (^_^)
Jaringan Tumbuhan dibedakan
atas jaringan muda dan jaringan dewasa.
1.
Jaringan Muda
Jaringan
muda adalah jaringan yang sel – selnya selalu membelah diri, jarinagn ini
dibedakan menjadi 2, yaitu :
a. Jaringan Embrional
Yaitu
jaringan muda yang menyusun lembaga dimana sel – selnya belum mengalami
diferensiasi.
b. Jaringan Meristem
Jaringan
eristem adalah jaringan muda yang sel – selnya kecil berbentuk kubus,
berdinding tipis, selalu membelah diri dan belum berdiferensiasi. Jaringan
meristem terdapat pada titik tumbuh dari kambium gabus.
Menurut
cara terbentuknya jaringan meristem di bedakan menjadi 2 yaitu :
1) Meristem primer, yaitu sel meristem
primer yang terdapat pada ujung akar, ujung batang, terbentuknya pada waktu
embrio.
2) Meristem Sekunder, yaitu pada tumbuhan dikotil,
batangnya mengalami pertumbuhan membesar yang berasal dari perbanyakan sel
jaringan meristem yang terdapat diantara bagian kayu, yang disebut kambium.
Kambium melaksanakan pembelahan sel (pertumbuhan ) dan disebut pertumbuhan
sekunder.
Menurut
letaknya meristem dibedakan sebagai berikut :
1) Meristem apikal.
2) Meristem lateral, yaitu kambium vaskuler
dan felogen.
3) Meristem interkalar, yaitu pada
internodus tumbuhan monokotil.
2.
Jaringan Dewasa
Jaringan
ini berkembang dari jaringan muda yang telah mengalami spesialisasi dan
diferensiasi. Menurut fungsinya dibedakan menjadi 4 macam, yaitu :
a. Jaringan Epidermis/ Pelindung
Jaringan
ini terdapat pada permukaan akar, batang, dan daun. Sel – selnya berbentuk
sepeti balok, tersusun rapat dan
berhubungan satu sama lainnya. Jaringan epidermis umumnya tidak berklorofil,
kecuali pada jaringan daun paku.
Epidermis
pada tumbuhan daun dan batang biasanya dilapisi semacam zat lemak yang disebut
kutikula, yang kedap air.
b. Jaringan Parenkim/ Dasar
Jaringan
ini terdapat di seluruh tumbuha merupakan jaringan dasar. Sel – sel berdinding
tipis, memiliki rongga sel (vakuola besar).
Jaringan
ini berfungsi :
1) Untuk menyimpan cadangan makanan.
2) Dan sel – selnya dapat verubah sifatnya
menjadi mristematik.
Pada
daun terdapat 2 macam parenkim, yaitu :
1) Parenkim palisade (parenkim pagar/
jaringan tiang), memiliki klorofil, sehingga dapat berlangsung fotosintesa.
2) Parenkim spons (parenkim bunga karang)
merupakan tempat penyimpanan hasil fotosintesis yang dilakukan parenkim
palisade. Pada parenkim spons juga terdapat sedikit klorofil, sehingga
memungkinkan terjadinya proses fotosintesis.
Pada
batang dan akar terdapat parenkim kayu
dan parenkim kulit. Pada parenkim kuit sering ditemukan sel – sel yang
mengandung klorofil disebut klorenkim.
c. Jaringan Penunjang/ Penguat
Jaringan
ini berfungsi untuk mengkokohkan berdirinya tubuh tumbuhan. Jaringan penunjang meliputi :
1)
Jaringan Kolenkim
Serupa
dengan parenkim, tetapi dindingnya mengalami penebalan dari selulosa terutama
di bagian sudut – sudutnya. Kolenkim mempunyai peran sebagai penguat pada
batang muda yang sedang tumbuh dan tangkai daun.
2)
Jaringan Sklerenkim
Sel
– selnya merata, pada seluruh sel mengalami penebalan dari zat lignin ( zat
kayu). Sklerenkim terdiri atas 2 macam, yaitu serat (selnya panjang) dan sel
batu (selnya pendek)
d. Jaringan Pengangkut
Jaringan
Pengangkut pada tumbuhan terdiri atas :
1)
Xilem (pembuluh kayu)
Komponen
penyusun jaringan xilem yaitu : traikeda. Pembuluh xilem (pembuluh kayu),
parenkim kayu, dan sklerenkim kayu (serabut kayu).
Fungsi
jaringan xilem adalah mengangkut air dan garam mineral dari dalam tanah menuju
ke daun.
2) Jaringan
Floem (jaringan kulit kayu)
Komponen
penyusun jaringan floem, yaitu : sel ayakan/ tapisan, pembuluh tapis, sel
pengiring, sel parenkim kulit kayu, dan serabut kulit kayu (sel sklerenkim ).
Fungsi
jaringan floem adalah mengangkut zat – zat hasil fotosintesis keseluruh bagian
tubuh.
Persatuan
antara xilem dan floem membentuk ikatan (fasis). Ikatan pembuluh pada tumbuhan
dapat dibedakan menjadi beberapa tipe, yaitu :
1) Tipe Konsentrasi, dibedakan menjadi dua
macam yaitu amfivasal (xilem mengelilingi floem) dan amfikribal (floem
mengelilingi xilem).
2) Tipe kolateral, floem terletak di
sebelah luar dan xilem terletak di
dalam.
3) Tipe bikolateral, xilem diapit oleh
floem di luar dan dalam
4) Tipe radial, bila letak xilem dan floem
berselang – seling secara radial.
B.
Organ Tumbuhan
1.
Akar
Struktur akar dari luar ke dalam terdiri atas :
a.
Epidermis
Epidermis terdiri atas selapissel dan tersusun
rapat tanpa rongga antarsel. Sel epidermis berdinding tipis sehingga mudah
ditembus air. Sel –sel epidermis yang dekat ujung akar mempunyai beberapa bulu
akar untuk memperluas bidang penyerapan.
b.
Korteks
Terdiri atas beberapa lapis
sel yang berdinding tipis dan terdapat banyak ruang antarsel yang berguna untuk
pertukaran zat.
c.
Endodermis
Endodermis akar merupakan lapisan pemisah
antara korteks dengan silinder pusat. Terdiri ats sel api sel, kebanyakan sel –
selnya berdinding tebal dengan berlapiskan zat gabus.
d.
Stele (silinder pusat)
Silinder pusat terletak di dalam endodermis. Pada
silinder pusat terdapat xilem dan floem. Pada akar monokotil antara xilem dan
floem tidak terdapat kambium, sedangkan pada akar dikotil antara xilem dan
floem terdapat kambium, letak xilem dan
floem berselang – seling menurut arah jari-jari. Laisan paling tepi dari
silinder pusat disebut perisikel atau perikambium.
2.
Batang
Struktur akar terdiri
atas :
a.
Epidermis Batang
Terdiri atas satu lapisan sel
dan tersusun rapat. Epidermis batang merupakan jaringan yang menutupi permukaan
batang. Permukaan epidermis batang ditutupi oleh zat gabus. Pada bagian
tertentu tidak dilapisi oleh gabus misalnya pada lentisel. Epidermis berfungsi
sebagai pelindung jaringan/ sel-sel yang ada di sebelah dalam.
b.
Korteks
Korteks terletak di bawah
epidermis, terdiri atas beberapa lapis sel dengan banyak ruang antarsel. Ruang antarsel
tersebut berguna untuk pertukaran zat.
c.
Floeterma
Floeterma terdiri atas selapis sel, terletak di
antara korteks dan silinder pusat.
d.
Silinder Pusat
Silinder pusat terletak di sebelah dalam
floeterma. Di dalam silinder pusat terdapat xilem dan floem.
3.
Daun
Jaringan- jaringan penyusun daun, yaitu :
a.
Epidermis
Epidermis dibedakan menjadi
epidermis atas dan epidermis bawah, tersusun rapat, tidak berklorofil, dan
tertutup oleh lapisan lilin atau kutikula
b.
Jaringan Pagar/
Palisade Parenkim/ Jaringan Tiang
Tersusun tegak dan teratur, letakya di bawah
epidermis atas. Jaringan pagar sangat efektif untuk fotosintesis karena banyak
mengandung klorofil.
c.
Spon Parenkim/ Jaringan Bunga Karang
Bentuknya tidak tertur, letaknya dibawah
jaringan pagar. Pada jaringan ini terdapat ruang antar sel yang bermanfaat
untuk pertukaran gas.
d.
Berkas Pengangkut
Terdiri atas floem dan xilem.
e.
Stomata
Fungsi daun :
a.
Sebagai alat
fotositesis.
b.
Untuk alat penguapan.
c.
Sebagai alat respirasi.
4.
Bunga
a.
Bunga Lengkap
Adalah bunga yang memiliki perhiasan bunga dan
alat pembiak.
1)
Perhiasan bunga, terdiri atas :
a)
Periantum yang terdiri atas : calyx, yaitu kelopak
bunga, umumnya berwarna hijau dan corolla, yaitu mahkota bunga, yang berwarna
beraneka ragam, seperti merah, kuning , biru, ungu dan sebagainya.
b)
Bila pada bunga
memiliki calyx dan corolla yang berwarna sama disebut dengan perigonium.
2)
Alat Pembiak.
Alat pembiak terdiri atas :
a)
Pistilum : Putik, yaitu
merupakan alat pembiak betina, karena membentuk ovum.
b)
Stamen : benang sari,
yaitu merupakan alat pembiak jantan, karena menghasilkan sperma.
b.
Bunga Tidak Lengkap
Merupakan bunga yang tidak mempunyai perhiasan
bunga atau alat pembiak. Dapat dibedakan :
1)
Bunga telanjang, yaitu
bunga yang tidak memiliki perhiasan bunga.
2)
Bunga mendul, yaitu
bunga yang tidak mempunyai alat pembiak.
3)
Bunga biseksualis,
yaitu bunga yang memiliki pistillum dan stamen (hermafrodit).
4)
Bunga unisexual adalah
bunga yang memiliki pisillum saja atau memiliki stamen saja